Isnin, 31 Ogos 2009 0 comments

Pengumuman

Assalamualaikum..
Di bawah blog Akhawatul Muslimah, terkandung satu blog interaktif dan koleksi video untuk kanak-kanak pra-sekolah. Sila klik di sini.

Segala komen, cadangan dan saranan amat dialukan. Terima kasih...
Selasa, 25 Ogos 2009 0 comments

Pengisian Ramadhan: Bertahajudlah



Allah swt. berfirman, “Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur`an itu dengan perlahan-lahan.” (Al-Muzammil [73] : 1-4)

Itulah firman Allah swt. yang ditujukan kepada rasul-Nya yang mulia; Muhammad saw. Beliau melaksanakan perintah Allah tersebut dan bergegas melaksanakan shalat malam dengan memanjangkan bacaannya (dalam shalat). Dalam shalatnya, beliau menangis cukup lama dan melakukannya dengan khusyuk.

Allah juga berfirman kepada beliau, “Dan pada sebahagian malam hari, maka bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isrâ’ [17] : 79)

Karena engkau senantiasa shalat malam semasa hidup di dunia, maka engkau akan berdiri di tempat yang terpuji pada hari kiamat. Dan Ramadhan adalah bulan untuk puasa dan melaksanakan shalat di keheningan malam. Maka, malam yang terindah, juga waktu yang paling berharga adalah ketika orang-orang yang berpuasa melakukan tahajud di kegelapan malam.

Malam hari bagi orang-orang yang berpuasa terasa pendek karena begitu nikmatnya. Sedangkan bagi orang-orang yang lalai terasa panjang karena terasa menyiksa.

Allah juga menyebutkan ciri2 hamba-hamba- Nya yang soleh dengan firman-Nya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.” (Adz-Dzâriyât [51] : 17)

Malam hari mereka termasuk malam-malam yang begitu indah. Allah juga menyebutkan perihal mereka di waktu sahurnya, “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzâriyât [51] : 18)

“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Âli Imrân [3] : 17)
Ya, waktu sahur mereka adalah waktu yang paling indah. Kaum Muhajirin dan Anshar ketika berada di keheningan malam, mereka menjadi orang-orang yang cengeng; yang mudah menangis. Tapi, jika waktu pagi tiba, mereka menjadi sosok pemberani dan kesatria.

Kala malam tiba, rumah-rumah kaum Muhajirin dan Anshar berubah menjadi madrasah Al-Qur`an, pusat pembinaan, dan pondok yang menanamkan keimanan. Tidak seperti yang ada pada masa sekarang, di mana kebanyakan rumah yang ada pada saat ini berubah menjadi ruangan-ruangan untuk bernyanyi, bersenda-gurau, dan melakukan kekonyolan dan kesia-siaan.
Ketika kita meninggalkan shalat tahajud, hati kan mengeras, air mata mengering, dan keimanan yang tertanam dalam qalbu akan semakin melemah.

Dalam hadits yang shahih, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang melakukan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keyakinan dan hanya mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Di antara sebab yang dapat memotivasi kita untuk mengerjakan shalat tahajud adalah memikirkan hari berdirinya manusia yang mendebarkan; hari ketika semua manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam, ketika segala yang berada di dalam kubur dibangkitkan, dan apa yang ada di dada ditampakkan oleh Allah swt..

Di antara perkara yang dapat mendorong kita melakukan shalat tahajud adalah memikirkan gelapnya alam kubur, seorang diri di dalamnya, juga penderitaan yang ada di dalamnya. Sebab, shalat malam mampu menjadi cahaya penerang di tengah kegelapan alam kubur.

Di antara perkara yang dapat mendorong seseorang agar bisa melaksanakan shalat tahajud adalah dengan memikirkan pahala dari Allah, dan terhapusnya segala dosa dan kesalahan.

Kaum salafusshalih melakukan shalat tahajud dengan beragam cara. Di antara mereka ada yang menghabiskan waktu malamnya dalam keadaan ruku’, ada pula yang menghabiskannya dalam keadaan sujud, dan ada pula yang terus membaca ayat sambil menangis, terus berzikir dengan khusyu’, atau melantunkan syukur seraya mengambil pelajaran. Lantas kenapa rumah-rumah kita kosong dari shalat tahajud? Kenapa ia sepi dari lantunan bacaan Al-Qur`an? Sungguh, tempat yang kita huni akan mengeluh karena jarangnya dipakai untuk shalat tahajud.

Apabila waktu malam telah tiba, hati orang-orang yang lalai akan terlelap, ruh orang-orang yang terpesona akan mati, sementara saat itulah hati orang-orang yang beriman hidup, dan mata orang yang takut kepada Allah tengah terjaga.

Bagaimana bisa tidur bagi mereka yang senantiasa memikirkan pembaringannya di alam kubur, hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan, dan hari-hari kehancuran (dunia). Tak pernah terbayangkan dalam benak kami, akan adanya generasi-generasi Islam yang mengisi waktu malamnya hanya dengan gurauan, bermain catur, bermain musik, serta kehilangan rasa malu. Semoga Allah swt. menurunkan kasih sayang-Nya kepada kita semua.

Disebutkan dalam hadits shahih, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda kepada Abdullah bin Umar, “Wahai Abdullah, janganlah keadaanmu seperti si fulan, di mana ia bangun malam namun tidak melakukan shalat malam.”

sumber: Blog Monggo Mampir

ALFATIHAH untuk ABG/WAK SAHLAN PEMANDU VAN T1

DIA DIKENALI SEMUA ANAK2 DI TPP, KALAU NAMANYA DI SEBUT PASTI SEMUA ANAK2 AKAN MENGINGATI KEBAIKAN DAN KERAMAHANNYA. DIA IKON PERPADUAN PARA PEMANDU VAN SEKOLAH DI SEKITAR TPP. HARI INI DIA KEMBALI MENEMUI TUHAN YG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG.SEMOGA ROHNYA BERADA DISISI ORG2 YG ISTIMEWA DI SISI ALLAH. TERIMA KASIH WAK LAN. SELAMAT BEREHAT UNTUK SEORG PEJUANG TANPA TANDA NAMA.
Isnin, 24 Ogos 2009 0 comments

Minda Pahrul Juoi: Menilai diri dan amalan puasa kita


Bagaimana kalau kereta yang kita pandu rosak “brek”nya? Sangat merbahaya. Kita boleh terbabas, terjunam dan berlanggar sebaik sahaja mula bergerak. Maka begitulah puasa dalam hidup kita – fungsi utamanya menahan (brek). Puasa itu daripada perkataan saum – ertinya menahan. Apa yang kita tahan? Ya, nafsu kita. Nafsu yang asalnya jahat, tetapi mesti kita uruskan kerana ia mempunyai fungsi yang penting dalam kehidupan. Nafsu itu mesti kita kawal, bukan sebaliknya. Kemampuan mengawal nafsu inilah umpama brek pada kenderaan diri kita.

Dan mekanisma latihan untuk mengawal hawa nafsu ini ialah puasa. Jika kita bebar-benar berpuasa, insya-Allah, kita akan mempunyai kekuatan dan kemampuan mengawal hawa nafsu – yang menjadi punca segala sifat buruk dan jahat (mazmumah). Nafsulah yang bersaing dengan akal untuk menguasai hati. Jika nafsu tidak terkendali, akal akan kalah dan hati akan ditawan. Maka tegaklah kerajaan Tirani dalam diri kita. Penzaliman, kejahatan dan kerakusan akan bermaharajalela. Syukur, Allah kurniakan kita puasa… jika tidak kita akan terkapa-kapa, diperbudakan oleh hawa nafsu ke arah kehancuran. Bukan sahaja di akhirat, malah di dunia lagi.

Kita mesti gulingkan kerajaan tirani dalam diri. Kita mesti laksanakan revolusi malah perang habis-habisan. Jika tidak segala sumber yang ada pada diri akan dilaburkan kepada kejahatan. Segala kekuatan dan upaya akan terarah kepada kemungkaran. Mari kita gulingkan kerajaan tirani ini. Mari kita berperang habis-habisan dengan nafsu di Ramadhan ini.

Ya, Ramadan datang lagi. Ahlan wasahlan. Masyarakat Islam menyambut Ramadhan dengan tanggapan yang berbeza berdasarkan keyakinan, tanggapan dan tahap ilmu masing-masing. Ada yang melihat di sudut kewangan, bagaimana Ramadhan boleh menambah atau mengurangkan pendapatan? Ada pula yang melihat di sudut kesihatan, bagaimana puasa mempengaruhi kesihatan tubuh badan? Manakala ada pula yang memandang di sudut pahala dan dosa, berkat dan fadhilat, rahmah dan maghfirah. Pandangan-pandangan secara langsung akan membentuk sikap dan perlakuan kita bukan sahaja pada bulan yang mulia itu, tetapi juga pada bulan-bulan yang lain.

“What you see is what you get”. Maksudnya, apa yang kita lihat menentukan apa yang akan kita dapat. Jadi kesan dan manfaat puasa bergantung kepada cara kita melihatnya. Jika pandangan kita mengenai puasa tepat, maka kita akan mendapat hasil yang tepat juga.

(baca seterusnya)

Minda Sifuku: Petua Membersihkan hati


Segala aspek kehidupan ini bermula daripada hati. Oleh itu di bawah ini ada beberapa cara bagaimana hendak membersihkan hati.
1) Dirikan solat dan banyakkan berdo'a - Ini adalah salah satu kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdo'a turut katakan "Ya,Allah jadikan hatiku bersih"
2) Selawat keatas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 X sebelum tidur - Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Di samping dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.
3) Solat taubat - Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci hati dan menenangkan minda.
4) Membaca Al-Quran - Selain dapat mencuci hati juga menenangkan jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang-kurangnya bacalah "Qulhu-allah" sebanyak 3X.
5) Berma'af-ma'afan sesama kawan setiap hari - Semasa meminta maaf perlu sebutkan.
6) Bisikan kepada diri perkara yang positif - Jangan sesekali mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri. katakan lah "Aku sebenarnya... ... (perkara yang elok- elok belaka)
7) Program minda/cuci minda - Paling baik pada waktu malam sebelum tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati "Ya, Allah cuci otak aku, cuci hatiku, esok aku nak jadi baik,berjaya, ceria, bersemangat,aktif, positif". Menurut kajian psikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya
8) Berpuasa - Sekiranya dalam berpuasa terhindar dari melakukan perkara-perkara kejahatan.
9) Cuba ingat tentang mati (Sekiranya hendak melakukan sesuatu kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila-bila masa)
10) Kekalkan wuduk
11) Bersedekah
12) Belanja orang makan.
13) Jaga makanan - jangan makan makanan yang subhat
14) Berkawan dengan ulama
15) Berkawan dengan orang miskin (menginsafi)
16) Pesan pada orang, jadi baik
17) Menjaga pancaindera (mata, telinga, mulut... dsb), jangan dengar orang mengumpat.



KENALI HATI ANDA




KATA-KATA NASIHAT IBNU QAYYIM
Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak Allah swt.
Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali berjinak dengan dengan Allah swt
Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali seronok mengenali Allah swt
Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai kecuali berlindung, bertemu dan berjumpa denganNya
Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali redha dengan suruhan dan laranganNya serta qadha dan qadarNya serta kesenantiasaan sabar sehingga menemuiNya
Di dalam hati manusia ada hajat dan tidak akan terbendung kecuali kecintaan kepadaNya dan bermohon kepadaNya.
Kesentiasaan berzikir kepadaNya adalah keikhlasan sebenar kepadaNya. . . . . . Andai dunia dan isinya diberikan kepada manusia masih tidak lagi dapat membendung hajat hati sihamba itu.
Ahad, 23 Ogos 2009 0 comments

Kebersihan gigi



Fadhilat Miswak

"Menggunakan miswak menjadikan satu asbab memudahkan
kesukaran maut.Selalu menggunakannya akan memudahkan roh keluar daripada jasad apabila waktu yang ditetapkan itu tiba." (Syarhus-Sudur)


Hadrat 'Aisyah R.'Anha berkata bahawa:"Miswak (penggunaan secara tetap) adalah menyembuhkan penyakit kecuali mati." (Dilaporkan oleh Dailami di dalam Firdaus)


Empat perkara yang menambahkan kecerdasan iaitu meninggalkan percakapan sia-sia,menggunakan miswak,duduk di dalam majlis orang-orang soleh dan duduk di dalam majlis ulama'-ulama'. (Thibbi Nabawi)


Allamah Ibn Dariq Rahmatullah'Alaih berkata,"Kebaikan yang terkandung di dalam penggunaan miswak selepas bangun dari tidur ialah ketika tidur wap busuk naik daripada perut ke arah mulut.Hal ini mengakibatkan bau busuk di dalam mulut dan juga berubahnya deria rasa atau kecekapan.Penggunaan miswak akan menghilangkan bau busuk tersebut dan memperbaiki
perubahan yang berlaku kepada deria rasa tersebut.


Hadrat Ali R.'Anhu berkata bahawa:"Miswak mempertajamkan ingatan."
Sabtu, 22 Ogos 2009 0 comments

Kayu Sugi dan plak gigi



gambar plak pd gigi yg diperbesarkan

Daripada Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Jadikan bersugi itu satu amalan, kerana ianya (bersugi) menyihatkan mulut dan merupakan kesukaan kepada Maha Pencipta” ( Hadis Riwayat Al-Bukhari ).

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Kalau tidak menyusahkan umatku nescaya aku menyuruh mereka bersugi setiap kali hendak menunaikan solat” (Hadis Riwayat Al-Bukhari).

Kesan pencemaran proton pada gigi
Gigi yang tercemar menjadikan ia mudah menarik logam berat dan bahan berasid untuk melekat kepadanya. Bahan ini akan melekat pada dinding gigi dan membentuk plak (plaque). Plak boleh menebal dan menjadi keras. Plak ini tidak boleh boleh dibersihkan secara fizikal seperti mencongkel, menggosok gigi dengan berus gigi bersama ubat gigi dan sebagainya.

Kesan Gigi Mendapat Elektron
Gigi yang menerima elektron akan mempunyai getaran asal yang tidak menerima benda asing melekat kepadanya. Ia juga berkeupayaan untuk mengawal aktiviti biotik dan mengelak daripada jangkitan kuman. Oleh itu, gigi yang disosok dengan kayu sugi mempunyai keupayaan untuk menanggalkan plak lebih baik daripada kaedah cungkil atau memberus. Walaupun anda hanya menggosakkan beberapa batang gigi sahaja, elektron boleh tesebar ke gigi lain yang bersebelahan sekiranya gigi tersebut bersentuhan atau rapat.

Plak di bahagian belakang gigi juga akan tertanggal walaupun tidak dicapai oleh kayu sugi. Dengan hanya menggosok di bahagian hadapan gigi, bahagian belakangnya juga turut mendapat elektron yang membantu menaggalkan plak dengan sendiri, insyaAllah.
Oleh itu, menggosok tidak perlu sehingga mencapai ke seluruh permukaan gigi termasuk belakang dan garham belakang. Kecuali jika terdapat renggangan gigi, maka gigi yang renggang dan tersebut perlu digosok kerana elektron tidak mengalir dengan sempurna daripada gigi hadapan.

Berus Gigi Linen atau Plastik
Terdapat pelbagai jenis berus atau pembersih gigi di pasaran. Begitu juga dengan ubat gigi.Mereka membuat pelbagai teknik dan dakwaan. Antara teknik yang digunakan ialah seperti mesen getaran, mesen yang memutarkan berus, pengurut gusi daripada getah, pembersih lidah dan sebagainya. Berdasarkan kajian saintifik, memberus dengan pelbagai cara menggunakan berus linen atau plastik walaupun berus tersebut dibuat dengan rekabentuk yang canggih, sebenarnya tidak akan membantu membersihkan menanggalkan plak dengan berkesan.


Berus yang diperbuat daripada linan atau plastik amat mudah memerangkap bakteria. Itu lah sebabnya persatuan doktor-doktor gigi menyarankan agar berus gigi ditukar setiap DUA bulan sekali! Mungkin anda lihat berus gigi tersebut masih baru dan belum rosak atau berusnya masih keras, tetapi ia sudah boleh memudaratkan kesihatan gigi.


Kerisauan Yang Berasas..
Di pasaran dunia dan Malaysia khususnya terjadi lambakan barangan keperluan yang diperbuat daripada sumber yang haram dan beracun. Berdasarkan kepada Panduan Halal Haram yang di keluarkan oleh Consumer Association of Penang (2006),
“Lazimnya berus yang diperbuat daripada bulu babi dilabelkan sebagai ‘Pure Bristle’. Selain berus lukisan, berus cat, berus menggosok kasut dan songkok, berus gigi dan berus cukuran dikhuatiri mengandungi bahan haram ini.”


Disaat umat islam dilanda kebimbangan mengenai status barangan halal khususnya keperluan dalam menjaga kesihatan mulut, Nabi SAW telah memberikan satu solusi yang terbaik sejak 600M yang lalu. Pada zaman nabi telah terdapat pelbagai jenis alat pembersih mulut seperti powder tetapi siwak tetap menjadi pilihan Baginda s.a.w.

Ayat-ayat Cinta:Jagalah hati




Pesan Imam Ghazali:
“Carilah hatimu di tiga tempat… Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al Quran. Tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan solat. Jika tidak kau temui juga, kau carilah hatimu ketika duduk tafakkur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah, pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika kau tidak mempunyai hati!”

Natijah Kehebatan Bulan Ramadhan



Allah menyatakan bahawa tujuan kita berpuasa ialah untuk meningkatkan ketaqwaan kita pada Allah. Jadi, sebenarnya Ramadhan membentuk seseorang itu menjadi orang yang bertaqwa. Makna taqwa ialah kehebatan.

Kesempatan kali ini, mari kita bincangkan, apakah yang kita akan jadi, jika benar-benar berpuasa dan menuruti madrasah Ramadhan ini.

1. Ramadhan melahirkan orang yang cintakan Allah

Kenapa kita berpuasa? Bukan kerana budaya, bukan kerana terpaksa, bukan sebab malu. Kita berpuasa kerana Allah perintahkan kita berpuasa dan kita sebagai hambanya ingin sekali cuba mentaati perintahnya ini.

Jadi, puasa akan menyebabkan kita semakin mengingati Allah. Kelebihan orang yang berpuasa dan mengingati Allah ini, Allah akan ampunkan dosanya yang telah lalu. Di dalam hadith, Nabi saw telah menyatakan bahawa:-

Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan di dalam keadaan beriman dan mengharap-harapkan (janji Allah) maka akan diampunkan dosanya yang telah lalu (Hadith Riwayat al-Bukhari)

2. Ramadhan akan melahirkan orang yang mencintai Nabi saw.

Terkenang kita pada Nabi yang sentiasa menunjukkan kita jalan untuk pulang ke akhirat dengan selamat. Sebab itu di dalam hadith, Nabi saw menyatakan bahawa:-

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan mendirikan solat dan berpuasa pada bulan Ramadhan, maka sungguhlah bagi Allah akan memasukkannya ke dalam Syurga (HR Bukhari)

3. Ramadhan akan melahirkan kita mencintai saudara seIslam kita.

Kita akan berusaha membantu dan mengasihi saudara seIslam kita. Di dalam hadith, Nabi saw menyatakan bahawa:-

Dan barangsiapa yang menunaikan hajat saudaranya yang Muslim pada bulan Ramadhan, Allah Taala akan menunaikan seribu hajatnya pada hari kiamat.

Walaupun, status hadith ini agak lemah, tetapi untuk merangsang kita beramal, ia boleh dibacakan untuk renungan.

Di dalam hadith yang lain Nabi saw menyatakan:-

Tidak sempurna iman kamu hingga kamu mengasihi saudara kamu seperti mana kamu mengasihi saudara kamu sendiri.

4. Ramadhan akan melahirkan orang yang hebat akhlaknya.

Ini kerana, banyak hadith mengenai kelebihan akhlak di dalam bulan Ramadhan. Di dalam hadith, Nabi saw menyatakan bahawa:-

Adalah Rasullullah saw orang yang paling pemurah dan adalah baginda akan menjadi lebih pemurah pada bulan Ramadhan (HR Bukhari)

5. Ramadhan melahirkan orang yang hebat ibadahnya

Ramadhan bulan ibadah. Ia akan membentuk seseorang itu hebat ibadahnya kerana banyak kelebihan amalan pada bulan Ramadhan ini.

Di dalam hadith, Nabi saw menyatakan bahawa:-

Maka apabila Ramadhan hendaklah kamu melakukan umrah kerana sesungguhnya Umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala haji (HR Muslim)

Nabi sendiri, di bulan Ramadhan menyatakan bahawa:-

sesungguhnya mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur (HR Muslim)

6. Ramadhan akan melahirkan orang yang hebat berjuang

Ramadhan tidak melemahkan semangat seseorang dan tidak akan menyebabkan seseorang itu merasa tidak berdaya. Banyak peperangan berlaku pada bulan Ramadhan dan Islam menang.

Jika zaman sekarang, orang yang berjuang di dalam mana-mana bidang sekalipun, dia akan menggandakan usahakan kerana di bulan Ramadhan, berjuang menggandakan pahala.

Di dalam hadith, menyatakan :-

Rasullullah saw keluar berperang pada bulan Ramadhan ke peperangan Hunain (HR Bukhari)

7. Ramadhan akan melahirkan orang yang sentiasa meningkatkan dirinya

Setiap orang mempunyai kelemahan diri. Yang paling terbaik ialah orang yang sentiasa meningkatkan dirinya. Rangsangan meningkatkan diri inilah yang dibentuk di dalam bulan Ramadhan. Di dalamhadith, Nabi saw menyatakan bahawa:-

Pada bulan Ramadhan dibuka pintu langit dan ditutup pintu neraka dan dirantai semua syaitan yang ingkar dan menyerulah malaikat penyeru, wahai yang meminta kebaikan besegeralah dan wahai yang gemar pada maksiat berhentilah (HR Tarmizi)

Sesungguhnya Ramadhan menjadikan kita semakin hebat, sebenar-benar kehebatan apabila kita hebat di dunia dan di akhirat

“Bicara Ilmu, Bicara Kecemerlangan”
Jumaat, 21 Ogos 2009 0 comments

Ramadhan- Masa Mencantumkan Taqwa




KEPADA SEMUA PENGUNJUNG BLOG INI SAYA MEMOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESILAPAN YG TIDAK SAYA SEDARI. SEMOGA KITA DIBERI PETUNJUK DAN SENTIASA DINAUNGI OLEH RAHMAT DAN KASIH ALLAH DLM MENJALANI IBADAH DI BULAN YG PENUH BERKAH.SAMA2LAH KITA MEMELIHARA PANDANGAN,MULUT DAN HATI AGAR PUASA KITA BENAR2 DAPAT DITERIMA OLEH ALLAH.
Isnin, 17 Ogos 2009 0 comments

Indahnya alam...Subhanallah

Ayat-ayat Cinta: Pabila Quran Berbicara


Waktu engkau masih kanak-kanak.............
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu', Aku kau sentuh
dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa..............
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali;
sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu.

Kadang kala Aku dijadikan mas kahwin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian , kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa
halaman.
Di waktu petang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka
surah2ku(Bismillah).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stesyen radio kesukaanmu
Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku


Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran telivisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu.........
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama

Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya.....
kubur yang setia menunggu mu...........
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu

Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah Aku kembali...

Baca dan pelajari lagi Aku....
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Ahad, 16 Ogos 2009 0 comments

Belajar erti ikhlas



“Mari ku ajarkan mu tentang ikhlas,” kata seorang guru kepada muridnya.
“Nanti saya ambilkan buku dan pena untuk menulisnya.”
“Tak payah, bawa sahaja karung guni.”
“Karung guni?” soal anak muridnya, seperti tidak percaya.
“Mari kita ke pasar!”

Dalam perjalanan ke pasar mereka berdua melalui jalan yang berbatu-batu.
“Kutip batu-batu yang besar dan masukkan ke dalam guni yang kau bawa itu,” kata guru itu memberi arahan.
Tanpa soal, anak muridnya memasukkan batu-batu besar yang mereka temui sepanjang jalan.
“Cukup?”
“Belum, isi sampai penuh karung guni itu. Lebih banyak lebih baik.”

Sampai di pasar, mereka berdua tidak membeli apa-apa pun. Gurunya hanya berlegar-legar, melihat-lihat dan kemudiannya mula beredar ke luar.
“Tok guru, kita tidak beli apa-apa kah?”
“Tidak. Bukankah karung guni mu telah penuh?”
“Ya, ya…” kata murid itu sambil memikul guni yang berat itu kelelahan.

“Banyak beli barang,” tegur seorang kenalan apabila melihat anak murid itu memikul guni yang berisi penuh dengan batu-batu.
“Wah, tentu mereka berdua ini orang kaya. Banyak sungguh barang yang mereka beli,” bisik orang lalu-lalang apabila melihat guru dan anak murid tersebut.
“Agaknya, mereka hendak buat kenduri dengan barang-barang yang banyak itu,” kata orang yang lain.

Sampai sahaja di tempat tinggal mereka, murid tadi meletakkan guni yang berisi batu-batu tadi.
“Oh, letih sungguh… apa yang kita nak buat dengan batu-batu ni Tok?”
“Tak buat apa-apa.”
“Eh, kalau begitu letih sahajalah saya,” balas anak murid.
“Letih memang letih, tapi kamu dah belajar tentang ikhlas…”
“Bagaimana?” tanya anak murid itu kehairanan.

“Kamu dah belajar apa akibatnya tidak ikhlas dalam beramal.”
“Dengan memikul batu-batu ini?”
“Ya. Batu-batu itu umpama amalan yang riyak. Tidak ikhlas. Orang memujinya seperti orang-orang di pasar tadi memuji banyaknya barang yang kamu beli. Tapi, kamu sendiri tahu itu bukan barang makanan atau keperluan tetapi hanya batu-batu…”
“Amal yang tidak ikhlas umpama batu-batu ini?”
“Ya, hanya beratnya sahaja yang terpaksa ditanggung. Dipuji orang, tetapi tidak ada nilainya di sisi Allah. Yang kamu dapat, hanya penat…”
“Ya, sekarang saya sudah faham apa akibat jika beramal tetapi tidak ikhlas!” ujar murid itu. Sekarang dia sudah faham apa akibatnya RIYAK dalam beramal.

Pengajaran:
Ramai manusia tertipu dalam beramal kerana mengharapkan pujian orang. Padahal kata pujian daripada orang-orang itu tidak akan memberi manfaat pun kepadanya pada hari akhirat. Malah, mengharap pujian daripada manusia hanya akan menyebabkan diri terseksa kerana terpaksa hidup dalam keadaan yang bermuka-muka. Rugi benar orang yang tidak ikhlas, terseksa di dunia, terseksa di akhirat.

SEPATUTNYA DIA...



Manusia ada satu cara berfikir yang perlu diperbaiki. Kebanyakkan manusia berfikir

“sepatutnya dia”

Jarang yang berfikir

“sepatutnya saya”

Dalam apa keadaan pun, dalam rumah tangga dan sebagainya.

“Ustaz, dia kan suami, sepatutnya, dia lah yang pujuk saya kalau saya merajuk”

“Ustaz, dia kan isteri, sepatutnya, dia kena taatlah pada saya”

“Ustaz, dia kan dah besar, sepatutnya dia kena fikirlah sendiri, takkan saya asyik nak ingatkan sahaja”

Ramai orang yang berfikir dengan cara sepatutnya dia. Tapi tak ramai yang berfikir, sepatutnya, apa yang perlu aku buat?

Dengan cara berfikir sepatutnya dia, kita tidak akan memperbaiki diri kita, malahan kita akan ada satu sifat iaitu selalu menyalahkan orang lain.

Kita akan Nampak kesalahan orang lain berbanding kesalahan diri kita sediri. Dan jika semua orang berfikir, sepatutnya dia, tidak ada orang yang akan memperbaiki diri mereka.

Ini berbeza dgn para sahabat, mereka berfikir, sepatutnya saya. Jadi, para sahabat saling tegur menegur, saling memperbaiki diri, semakin meningkatkan amalan, semakin kuat berjuang.

Cuba jika para sahabat berfikir,

Islam tu agama tertinggi, sepatutnya, oranglah datang cari kita di Madinah..

Adakah Islam boleh berkembang dengan cara berfikir, sepatutnya dia.

Jika setiap individu, berfikir, sepatutnya saya, kita akan lihat setiap individu saling bahu membahu, tidak akan ada saling menyalahkan, tidak ada sikap membiarkan orang lain di dalam kesalahan, akan wujud amar makruf nahi mungkar dan sebagainya.

Dan cara berfikir, sepatutnya saya, akan menyebabkan kita membina kecemerlangan bagi diri, keluarga, masyarakat, Negara dan ummah.

Semoga, kita belajar cara memandang. Jika melihat orang lain salah, jangan tuding satu jari padanya. Tuding sepuluh jari kemudian kesepuluh jari kita itu, kita genggam tangan mereka, kita bimbing dan ajak mereka ke arah yang lebih baik.

Usaha membimbing orang lain, mudah-mudahan, Allah akan membimbing kita.

Catatan:“Universiti Kehidupan, Pengajian Sepanjang Hayat” oleh Uztaz Amin
Rabu, 12 Ogos 2009 0 comments

Hari ini Milik Anda

Damainya...subhanallah...

Musim Cinta Kian Berlalu




Seorang isteri mengeluh mengapa suaminya sudah semakin jarang mengirim pesanan ringkas berisikan kata-kata cinta, sayang, rindu seperti mula-mula kahwin dahulu. Kalau adapun tidak sehangat dan sekerap dulu. Mungkin hanya sepatah OK, “ya” atau “tidak” sahaja yang tertera di layar telefon bimbit. Apakah dia sudah jemu? Atau cintanya sudah berkurang? Begitulah detik hati si isteri. Kadang-kadang suami sudah semakin mahal dengan senyuman. Kata-katanya boleh dikira. Sudah banyak diam. Pujuk rayu? Ah, jauh sekali.

Memang begitulah resmi lelaki, semakin banyak bebanan semakin sedikit luahan perkataan. Kesukaran kekadang menimbulkan kebisuan. Itu petanda ketenangan semakin dihakis. Dihakis oleh cabaran kehidupan. Menjadi seorang suami bererti mengucapkan selamat tinggal kepada alam bujang yang penuh kebebasan dan serba boleh. Jika tidak pandai mengawal hati, mengurus emosi… semakin bertambah usia perkahwinan, hidup akan menjadi semakin sunyi.

Namun, saya sedar apa yang saya tulis ini kemungkinan akan dicebikkan oleh pasangan yang sedang hangat bercinta. Mana mungkin pasangan yang begitu setia berSMS (kekadang sampai mencecah 100 kali sehari!) atau “bergayut” berjam-jam lamanya di gagang telefon boleh menjadi beku dan kaku seperti itu. Tidak mungkin “kami” ataupun aku jadi begitu. Mungkin itulah yang berbunga di hati kini. Tetapi nanti dulu, pesan saya cinta itu pasti diuji.

Seorang sahabat saya secara bergurau menjelaskan betapa mulut seorang wanita semakin becok apabila berumah tangga, sebaliknya mulut seorang lelaki menjadi semakin terkunci bila bergelar suami. Mengapa? Menurutnya lagi, isteri yang mula diasak oleh kesibukan tugas sebagai suri rumah (lebih-lebih lagi apabila menjadi seorang ibu), akan banyak bercakap, mengarah, menegur itu dan ini. Jika tidak dikawal, seorang isteri boleh bertukar daripada seorang wanita penyengap menjadi peleter yang tidak pernah rehat.

Manakala suami yang dahulunya begitu besar ketawa dan lebar senyumnya, perlahan-lahan menjadi seorang pemenung dan pendiam. Kesukaran tugas dan beban tanggung-jawab menyebabkan seorang lelaki banyak berfikir dan mencari jalan untuk menyelesaikan masalah. Ya, potensi lelaki menjadi “ahli falsafah” semakin menyerlah apabila menjadi seorang suami apatah lagi menjadi seorang ayah!

Rupa-rupanya ketawa yang lebar dahulu bukan kerana benar-benar gembira tetapi kerana belum mengenal erti kesusahan. Begitu juga yang senyap dahulu bukan kerana benar-benar pemalu tetapi kerana belum dicabar kesibukan dan cabaran tugasan. Hakikatnya, lelaki dan wanita sama-sama teruji di dalam sebuah gelanggang mujahadah yang dinamakan sebuah rumah tangga.

Musim cinta sudah berlaku. Tiupan angin yang sepoi-sepoi bahasa perlahan-lahan bertukar menjadi taufan. Jika tidak bijak dan sabar mengawal kemudi hati, pasti tersungkur peribadi dan runtuhlah pertautan dua hati. Benarlah kata hukama, perkahwinan boleh dimulakan oleh sebuah cinta, tetapi hanya disempurnakan oleh satu tanggung jawab.

Apa maksud tanggung jawab? Ia adalah satu beban, tugasan atau amanah yang mesti kita “tanggung” di dunia, “disoal” di akhirat dan mesti kita jawab di hadapan Allah SWT kelak. Sekalipun badai ujian rumah tangga ada kala begitu dahsyat, tetapi kita akan teruskan juga demi satu tanggung-jawab. Kita sedar bahawa menjadi seorang suami mahupun seorang isteri bukan hanya untuk menikmati keseronokan dan kemanisan yang diingini oleh fitrah setiap manusia tetapi yang lebih penting berkahwin itu adalah perintah dan amanah daripada Allah.

Telah sering kita diingatkan, bahawa untuk mengukuhkan hubungan antara makhluk (dalam konteks ini antara suami dengan isteri), Khalik (Allah) wajib menjadi matlamatnya. Begitu juga dengan perkahwinan, matlamatnya ialah mencari keredaan Allah. Rumah tangga hakikatnya adalah satu gelanggang ibadah untuk meraih pahala dan keredaan-Nya. Bukan cinta isteri atau cinta suami yang menjadi matlamatnya, tetapi itu hanya alat. Alat yang digunakan untuk mencapai matlamat. Ertinya, cintakan suami dan isteri mesti berdasarkan rasa cinta kepada Allah. Bila ini menjadi asas dan terasnya, maka itulah yang dikatakan bercinta dengan rasa tanggung jawab.

Cinta tidak boleh terpisah daripada tanggung jawab. Gabungan keduanya yang melahirkan rumah tangga yang bahagia. Jika ada cinta tetapi tidak ada rasa tanggung jawab, lambat laun cinta akan meluntur dan rumah tangga akan terkubur. Sebaliknya, jika ada tanggung jawab tetapi tidak ada rasa cinta, maka hilanglah seri dan kemanisan sebuah rumah tangga… umpama hidup segan, mati tak mahu.

Ketika kemanisan bertukar pahit, ketika keseronokan beralih kepada kesukaran, maka tinggallah rasa tanggung jawab untuk menyempurnakan sebuah perkahwinan. Ketika itu rasa cinta mungkin sedikit terumbang-ambing atau seakan-akan mula meminggir, tetapi rasa tanggung jawablah yang akan mengikatnya kembali dengan setia dan sabar. Genggam bara api biar sampai jadi arang. Begitulah kekuatan satu tanggung jawab, yang mampu bertahan ketika cuaca rumah tangga tenang ataupun bergelombang.

Salah satu ujian terbesar dalam rumah tangga ialah terserlahnya warna sebenar pasangan kita. Saat itu akan tiba. Dan jangan terkejut jika kita dapati dia seolah-olah insan lain yang belum pernah kita kenali. Hairan melihat perubahannya? Jangan, kerana dia pun hairan juga melihat perubahan kita. Hakikatnya, kita dan dia sama-sama berubah. Warna sebenar (true colours) yang menurut pakar-pakar psikologi hanya akan muncul apabila mencecah lima tahun usia perkahwinan.

Justeru, jangan sekali-kali kita merasakan sudah kenal dengan pasangan kita walaupun telah lama hidup bersama sebagai suami isteri. Proses perkenalan antara sesama pasangan mestilah diusahakan dan diteruskan secara konsisten. Ini adalah satu langkah ke arah pengukuhan cinta dalam rumah tangga. Bukankah tak kenal maka tak cinta? Jadi, apabila cinta tergugat, itu adalah petanda yang menunjukkan proses pengenalan juga telah terencat.

Oleh itu, tunggu apa lagi? Teruskanlah berkenalan dengan pasangan anda dengan cara bertanya, berkongsi, meluahkan dan meminta pandangan. Jangan sekali-kali menggunakan “fail lama” untuk mencipta keserasian baru. Terimalah hakikat bahawa kesukaan, minat, hobi dan kecenderungan pasangan kita berubah. Warna yang terang kesukaannya dahulu mungkin bertukar menjadi warna redup seiring pertambahan usianya kini. Mungkin corak seleranya juga turut berubah bersama penyakit fizikalnya yang mula singgah. Begitu jugalah dengan apa yang gemar ditonton, didengar, dilihat dan dirasainya. Mungkin jauh berbeza daripada saat mula-mula kahwin dahulu.

Membina cinta ketika tarikan fizikal dan keinginan seksual sudah menurun memerlukan keikhlasan. Di mana lagi sumber keikhlasan jika tidak kembali kepada iman? Ertinya, kembali kepada Allah. Percayalah keadaan yang serba-serbi tak kena, hilang tumpuan, kurang selera makan, tidak ada “mood” untuk bercerita dan berbicara adalah bukti terhakisnya ketenangan dalam hati. Dan itu semua adalah berpunca darinya lalai dan alpanya hati daripada zikirullah (mengingati Allah). Firman Allah: “Ketahuilah dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang.” Ar Ra’d: 28

Iman dalam hati akan menyebabkan suami dan isteri saling bertanggung-jawab. Walaupun berat terasanya mulut untuk berbual dengan isteri akibat beban masalah menyara rumah tangga, namun digagahi jua oleh kesedaran kata-kata yang baik itu adalah satu sedekah. Walaupun terasa sukarnya mengukir senyuman di hadapan suami bahana kerenah anak-anak, tetapi isteri yang beriman terus bermujahadah… dan terus tersenyum di hadapan suaminya justeru menyedari senyuman itu adalah satu sunah. Sedekah dan sunah yang dilakukan oleh suami dan isteri inilah yang menurunkan sakinah dan mawaddah dalam sebuah rumah tangga.

Ya, bila musim cinta sudah berlalu, semailah “pohon” tanggung jawab. Insya-Allah, musim cinta akan kembali dan ketenangan dan kebahagiaan akan kembali harum dan mewangi!

Tip untuk bertanggung jawab:

Kenangkan selalu bahawa isteri atau suami kita adalah milik Allah bukan milik kita.
Dalam apa jua perselisihan, carilah di mana kedudukan syariat dalam hal itu.
Sentiasa bermuzakarah dalam membuat keputusan.
Sering melakukan solat istikharah dan hajat dalam menghadapi sesuatu ujian.
Bayangkan pertemuan yang indah dengan semua anggota keluarga di syurga nanti apabila masing-masing bertanggung jawab dengan perintah Allah.
Takutkan neraka dan bimbangkanlah seksanya jika mengabaikan tanggung jawab.
Bila suasana terlalu sukar, bisikan di hati… itu semua sementara, pertolongan Allah sudah dekat.
Selasa, 11 Ogos 2009 0 comments

Bagaimana menyambut hari lahir : Cetusan rasa Umaralfateh

Aku suka cupcakes!


‘Assalamualaikum, ma. Dok buat apa?’ saya memulakan perbualan dengan ibu.
“waalaikumussalam. Dok saja-saja.Awat telepon ni?..Dok wat apa tu?” suara mama serak-serak sket.Batuk-batuk. Menunjukkan tidak berapa sihat.
‘Dok saja.Baca-baca sket.’
“pukul berapa sana?”
‘Pukul 4.30 pagi.’
“Tak ganggu baca ka ni?”
‘Dak aih. Saja nak tepon mama. Hari ni bangcik dah besar ma.Dah masuk fasa kedua dah(ketawa)’
“laa, tu la.Mama pun dah terlupa. Tu yang rasa bulan May ni ada apa2.Tapi terlupa betul.Haa, dah besar no skang ni.”
‘tu la, ingat baru semalam main rebut-rebut cekodok, rebut tv…(suka2)’
“hmm…awat tepon pagi-pagi ni?Tak dak kelas ka?”
’saja..nak ucapkan terima kasih pada mama, besarkan kita ni. sampai ke hari ni.’
“sama-sama. tu la, mama lupa betul besday bangcik hari ni.ni nak hadiah apa”
‘ala, tak payah hadiah la. Dah besarkan kita ni sampai skang ni pun dah kira syukur. tak pe la, masa kecik-kecik dulu, kita diraikan, ni dah besar kita la pulak meraikan orang.’
“lagu tu nor…baguih la fikir lagu tu. terima kasih banyak ingat kat mama”
serba sedikit perbualan saya dan ibu pagi semalam.
-Penghargaan kepada seorang Ibu

Kewajaran Meraikan Hari Lahir
Bagi saya, sesuatu tarikh itu kita boleh untuk mengenangnya untuk :
1. Membawa kebaikan pada diri
2.Menghargai pada seorang ibu yang melahirkan

Ramai orang, selalu melihat yang pertama, tetapi selalu terlepas pandang yang kedua.Kalau budak-budak kecil, mereka gembira dengan hadiah-hadiah, tetapi kita yang sudah bukan kecil lagi ni, masa ni lah untuk kita berikan hadiah atau penghargaan pada ibu kita. Kerana disebabkan ibu, kita dilahirkan.

Apa kata, mulai hari ini kita war-warkan pada sahabat-sahabat kita, walaupun benda ni ada yang dah buat, tapi masih tidak ramai.Kita hargai seorang ibu yang disebabkan dia kita ada di dunia ini.

Apa Yang Dicari Tahun ini (teruatama pada Hari Lahir) ?
Kita manusia, banyak yang kita cari tika di dunia ini. Yang paling penting , manusia cari , “Kebahagiaan di dunia mudah-mudahan cemerlang di akhirat.”
Bila kita kata begini, maka akan berbeza hidup kita.Kita akan rasa sendiri perbezaannya. Siapa di antara kita yang setiap hari memastikan diri kita bahagia?..Kebahagiaan kita kena cari.Kita kena pastikan yang hari ini kita bahagia, mudah-mudahan bila kita mati, kita dapat cemerlang di akhirat. Terutama ketika hari lahir kita, bila kita boleh buat yang ini, insyaallah, hari lahir kita akan berbeza.

Kenapa Perlu Diraikan?
Hari lahir ni, bila kita raikan, kita raikan dengan berfikir semula,sebagai salah satu titik perubahan.
Sebagai contoh :
Sebagai seorang suami, fikir semula sejauh mana isterinya bahagia di samping dirinya sebagai suaminya?Apakah sudah terlaksana semua tanggungjawab yang menceriakan isternya?
Sebagai Seorang ayah, berfikir semula, sejauh manakah didikannya terhadap anak-anak itu terkesan dijiwa anak-anaknya?Apakah anak-anaknya bahagia bersamanya dan bangga dirinya sebagai ayahnya?

Sebagai seorang anak,fikirkan semula, sejauh mana dirinya ada dalam hidup ibu ayahnya, selama itu redha mereka berada bersamanya?apakah mereka redha padanya?
Lebih-lebih lagi,
Sebagai muslim, jika sudah meningkat usia, maka pada hari lahir ini, boleh memikirkan sejauh mana diri sudah melangkah dalam mengajak manusia untuk buat baik?dan menegur salah silap dengan ayat-ayat yang manis?

Manusia perlu sebab untuk berubah. Maka jadikan hari lahir sebab untuk satu titik perubahan dengan memikir semula sejauh mana diri kita dengan dunia.
Kita disuruh menghisab diri, jka boleh setiap hari, tetapi apa kata ketika hari lahir kita, kita hisab semula diri kita. Kita hisab dengan lebih ketara , lebih mendalam.

Kenapa perlu kita hisab diri???…
Kerana dunia tidak sempurna tanpa anda. Dunia masih tidak cantik jika tiada anda. Tanpa kamu , dunia ini masih tak sempurna.
Maka di sini kita fikir semula. Jika dunia sudah cantik, sempurna tanpa kita,kita tak perlu dicipta oleh Tuhan. Why should you be cereated? Kenapa kamu?
Jadi, rugi kalau kita tak meraikan. Kita cek balik kekuatan-kekuatan kita, kebaikan-kebaikan yang ada pada kita, yang patut diperkemaskan. Dan kita cek balik mana-mana kelemahan yang patut kita sisihkan dari diri kita.
Jika ini kita dapat buat, maka hari lahir kita akan berbeza. How beautiful if we can do this.
Ada kata-kata dalam agama menyebut : Manusia yang cemerlang adalah hari ini dia lebih baik dari semalam.
Maksudnya : berubah setiap hari.
Kalau dari malas kepada rajin, dari culas kepada berhati-hati.Kalau dari bujang, kepada bertunang, dari bertunang, pada perkahwinan.Maka itu semua satu perubahan.

Bagaimana Mahu Meraikan?
Meraikan hari lahir ni, biarlah yang menaikkan perasaan kemanusiaan. Yang membuatkan manusia rasa dihargai.
Kita ambil contoh,
Seorang suami, jika kebetulan hari tu hari lahir isterinya, apa salahnya balik awal sikit dari pejabat, belikan buah tangan untuk isteri. Paling kurang sejambak bunga. Tunjuk bahawa kita menghargai nilai isteri kita pada diri kita. Isteri tak minta balasan dari suami, tapi kalau suaminya menghargai dirinya, itu akan membuatkannya lebih rasa bernilai dan dihargai sebagai seorang manusia.
Atau hari tu, bawa isteri keluar jalan-jalan, katakan padanya tak perlu memasak hari ini , makan diluar, masa keluar itu, bualkan semua kenangan-kenangan dan nostalgia2 indah. Insyaallah, bila benda ni kita boleh buat, rumah tangga akan bahagia.
Penghargaan dari seorang suami sangat berharga bagi seorang isteri.Walaupun sekecil kata-kata , ianya sangat memberi kesan pada jiwa seorang wanita.
Contoh untuk seorang isteri pula (bagi yang bekerja),
apa salahnya kesibukan pada hari kelahiran suami kita kurangkan. Ambil cuti separuh hari, balik rumah, perkemaskan diri, cuba masak masakan yang paling digemari suami. Kalau mahu lebih nampak cantik lagi, beritahu majikan, dua tiga bulan awal yang tarikh sekian-sekian tidak boleh ada kerja yang teruk-teruk. Bila suami balik, sambut dia. Maniskan wajah, indahkan senyuman anda. Berikan dia kejutan selepas dia habis letih. Sama ada berbentuk hadiah atau kata-kata. Ramai yang merasakan ini benda kecil tetapi ianya kadang-kadang memberi impak yang besar pasa sebuah rumah tangga. Ada suami, yang akan kecil hati, hati terasa jika hari-hari istimewa baginya tidak disambut oleh orang yang paling istimewa dalam hatinya.
Jika bentuk-bentuk sebegini boleh dilakukan oleh seorang isteri yang bekerja, maka ia kadang-kadang sudah cukup memberi tahu kepada suami bahawa dalam kesibukan kita bekerja, suami masih sebagai nombor satu dalam hati. Betapa indah apabila sebuah rumahtangga disulami perasaan mawaddah (kasih sayang) dan rahmat antara suami dan isteri dengan sebab perkara kecil ini.

Doa
Akhir sekali, dalam meraikan hari lahir jangan lupa untuk kita berdoa kepada Allah agar mengekalkan diri kita dalam keadaan keimanan juga ketakwaan, serta menjadikan diri kita bermanfaat pada orang lain.
Doakan pada sebuah kebahagaian di dunia dan kecemerlangan di akhirat.



*Artikel ini ditulis oleh Muhammad Shazwan, seorang pelajar perubatan di Konkova, Moscow. Harap dapat mendoakan kejayaan beliau dalam menempuh hari2 yg mendatang.
Ahad, 9 Ogos 2009 0 comments

RUMAHTANGGA BAHAGIA

Syurga rumah tangga itu fitrah hati
Naluri nurani yang pinta diisi
Kerananya dara rela diperisteri
Kerananya jejaka rela menjadi suami
Masing-masing dengan harapan
Agar rumahtangga membawa kebahagiaan

Matlamat yang satu tapi jalannya berliku
Destinasi sama, kaedah berbeza

Ada yang mengatakan
Bahagia itu pada harta…
Diukir oleh intan permata

Tak kurang yang merasakan
Bahagia itu pada rupa…
Ditempa oleh wajah nan rupawan

Sesetengahnya berkeyakinan
Bahagia itu pada kemasyhuran
Dibaja dek gelar dan nama

Ramai juga yang merasakan
Bahagia itu pada kuasa
Dituai oleh pangkat dan jawatan

Pelbagai jalan menimbulan dilemma
Mencari yang benar, mempelai tersasar

Kalaulah bahagia itu pada harta…
Kalaulah bahagia itu pada nama…
Kalaulah bahagia itu pada rupa…
Kalaulah bahagia itu pada kuasa…
Kenapa Charles dan Diana berpisah?
Kenapa Elvis dan Priscilla berpecah?
Kenapa Onasis dan Jackie bertelagah?

Rupanya…
Bahagia itu dari dalam diri
Kesannya zahir, rupanya maknawi
Terpendam bagai permata di dasar hati
Terbenam bagai mutiara di laut nurani
Bahagia itu pada hati
Bertakhta di kerajaan diri
Bahagia itu pada jiwa
Mahkota di singgahsana rasa

Bahagia itu pada kesabaran…
Bila susah tak gelisah
Bila miskin tak pemarah
Bila sakit tak gundah
Bila gagal tak resah
Oh, suamiku, “Innalillah”

Bila kaya pemurah
Bila berkuasa amanah
Bila berjaya tak alpa
Bila sihat beribadat
Oh, isteriku, “Alhamdulillah”

Hakikatnya bahagia itu ketenangan
Bila hati mengingati Tuhan
Firman Allah yang bermaksud :
“Ketahuilah dengan mengingati Allah itu memberi ketenangan pada hati.”

Suami isteri sama-sama mengerti
Maksud terseni takdir Ilahi
Itulah zikir yang hakiki!

Karya: Pahrol Mohamad Judi
Jumaat, 7 Ogos 2009 0 comments

Renungan PAGI JUMAAT : Muhasabah KEMELAYUAN kita

Di mana boleh cari ramai Melayu
Pastinya di Kelantan dan Terengganu
Dan juga di pasar malam dan pasar minggu
Di Akademi Fantasia dan Pesta Lagu
Di Jom Heboh orang Melayu berpusu-pusu
Di Sungai Buloh, pusat pemulihan , dulu di Pudu
Dan di jalan, lumba haram , rempit tak berlampu
Dan di selekoh duit rasuah depa pun sapu
Di pusat serenti akibat ketagih dadah dan candu
Di malam kemerdekaan dan malam tahun baru
Terkinja-kinja best giler menari macam hantu

Apa hobi orang Melayu
Terkenal dengan budaya malas dan lesu
Berlepak buang masa tak jemu-jemu
Tengok telenovela dari Filipina dan Peru
Berpusu-pusu pergi tengok pamiran hantu
Sambil makan junk food, kuaci dan muruku
Sibuk bercerita tentang Datuk K dapat bini baru
Apa pakaian Siti nak pakai itu pun nak tahu
Mana tak gendut berpenyakit selalu
Kalau nak berlagak Melayu masih nombor satu
Asal bergaye sanggup makan nasi dan tokyu

Boleh tak jumpa Melayu di kedai buku?
Atau di perpustakaan dan majlis ilmu
Atau ambil kelas kemahiran di hujung minggu
Ada jugak tapi kurang sangat mereka di situ
Kenapa Melayu jadi begitu?
Nak salahkan siapa ibubapa atau guru
Pemimpin negara atau raja dulu-dulu
Ayat lazim di mulut ialah Melayu malas selalu
Nak harap Kerajaan saja membantu
Terutama sekali kontraktor kelas satu
Tak habis-habis gaduh nak jatuh siapa dulu
pasal jambatan bengkok atau siapa dia penghulu
Dan suka sangat dengan budaya ampu mengampu
Sampai bila kita nak tunggu
Bangsa Melayu jadi bangsa yang maju
Boleh! dengan beberapa syarat tertentu
Pertama dengan banyak menguasai ilmu
Kata Nabi ikutlah Quran dan sunnah ku
AlQuran yang diturunkan 1400 tahun dahulu
tapi apa yang kita tahu, cuma baca bila nak halau hantu!!!!

By,
Someone
Somewhere
Dicatat oleh DRS. KHALIL IDHAM LIM

Ya ALLAH: Semoga Mendapat Manfaat.